Shaman King
(Resensi oleh Firman Hardianto)
Hidup
dalam kesendirian bukanlah keinginan manusia. Tetapi, manusia yang memiliki
kekuatan berlebih akan ditakuti oleh orang lain dan umumnya dijauhi. Apalagi
kekuatan tersebut berasal dari suatu hal supranatural yang tak masuk akal. Hal
itu dialami oleh Asakura Yoh, seorang penerus keluarga Asakura yang memiliki
kekuatan memanggil arwah untuk dijadikan senjata bertempur. Cerita imajinatif
ini tersaji dalam sebuah anime yang rilis di tahun 2021 berjudul Shaman King.
Pengenalan
film di awal episode pertama dimulai dengan adegan di tahun 1985 bertempat di
daerah yang bernama Izumo. Keiko, istri dari Mikahasa di keluarga Asakura akan
melahirkan bayi kembar dan salah satunya menjadi wadah bagi reinkarnasi Asakura
Hao. Seorang yang hidup 1000 tahun lalu dan memiliki kekuatan Shaman berlebih
yang tak bisa dikalahkan. Sosok ini bahkan dikenal sebagai Onmyouji Agung yang
telah menghilang dari muka bumi.
Keluarga
Asakura pada awalnya memutuskan untuk membunuh kedua bayi kembar yang akan
dilahirkan oleh Asakura Keiko. Namun, di luar dugaan bayi yang lahir pertama
adalah bayi terkutuk yang menjadi wadah reinkarnasi Onmyouji Agung. Keraguan
dan ketidaktegaan dari keluarga Asakura untuk membunuh keturunannya yang
menjadi wadah reinkarnasi Hao menjadikan mereka tak bisa membunuh Hao. Asakura
Hao segera bereinkarnasi dan roh penjaga langsung melindungi Hao dari serangan
keluarga Asakura.
Alih-alih
mendapatkan kekuatan penuh saat bereinkarnasi, Hao harus rela kekuatannya
terbagi kepada Bayi kembar di keluarga Asakura. Bayi inilah yang diyakini
keluarga Asakura sebagai harapan untuk mengalahkan Hao di masa depan.
Istilah
shaman sendiri diartikan sebagai orang-orang yang mampu berinteraksi secara
bebas dengan arwah dan mampu menggunakan kekuatan arwah gentayangan itu sebagai
kekuatannya dalam bertarung. Kelak dua bayi kembar dari keluarga Asakura akan
menjadi peserta dari turnamen Shaman King. Turnamen itu mempertemukan shaman
dari berbagai daerah untuk memperebutkan gelar Raja.
Baca juga: Perjalanan Theo Cornaro; Sang Pembebas Systina
Asakura
Yoh, Seorang Anak Yang Menari Bersama Hantu
13
tahun berlalu, adik dari bayi kembar keluarga Asakura telah tumbuh menjadi
seorang anak laki-laki penyendiri. Yoh tengah berada di lingkungan pekuburan
dan terlihat sedang berbicara sendiri.
“Malam
ini bintang-bintangnya bisa dilihat dengan jelas. Mumpung ada kesempatan
kemarilah. Ajak semuanya melihatnya,” katanya dalam keheningan malam itu.
Pada
situasi itu, ada anak lain yang datang dan penasaran dengan Yoh. Anak itu
mendekati Yoh dan bertanya kenapa Yoh berkata ajak semuanya padahal mereka
hanya berdua. Tiba-tiba Yoh menjelaskan bahwa semua orang yang dia katakan
adalah penghuni tanah kuburan itu, hantu-hantu. Sontak anak lain itu ketakutan
dan lari menjauh dari Yoh.
Keesokan
harinya anak itu menceritakan apa yang dia lihat kepada teman-temannya di
sekolah, setelahnya diketahui bahwa anak itu bernama Manta. Tak disangka ketika
pelajaran dimulai, Yoh datang ke kelas itu dan bergabung di kelas bersama Manta
dan teman-temannya. Manta langsung berteriak di kelas bahwa itulah anak yang semalam
dilihatnya di pekuburan. Yoh langsung menimpali dengan santai bahwa tidak ada
yang namanya hantu.
Seperti apa kisah yang akan disajikan dalam Shaman King? Apakah menyeramkan? Apakah Yoh akan memiliki teman? Tentunya anda tidak akan mengetahui keseruan kisahnya jika tak menontonnya. Dalam kisah ini tentu ada pembelajaran yang didapatkan penonton bahwa hidup itu bukan hanya tentang alam manusia, tetapi ada makhluk lain yang juga menghuni alam semesta. Tentu sebagai sesama makhluk, manusia harus bisa menghormati dan menghargai keberadaan makhluk lain di alam semesta. Selamat menonton.
No comments:
Post a Comment