![]() |
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
KURESENSI MEDIA - Muhammad Rifqi, mahasiswa magister Fisika Universitas Indonesia (UI) yang juga lahir dari budaya santri. Orang tuanya mulai mengenalkan dunia pesantren sejak lulus dari Madrasah Ibtidaiyah (Setingkat SD).
Selain belajar dalam lembaga pendidikan formal, Muhammad Rifqi juga mengenyam pendidikan agama di beberapa pondok pesantren.
Mulai dari Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin Cirebon, Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Brebes, Pondok Pesantren Sabilussalam Jakarta, dan bersamaan saat kuliah magister dirinya juga menjadi santri di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an eLSiQ Cinangka.
Meski budaya pesantren melekat pada dirinya, namun sejak kecil Rifqi juga memiliki minat yang besar terhadap bidang sains dan teknologi (saintek).
Baca juga: Bisakah Manusia Menjelajah Alam Semesta
Minat yang besar terhadap bidang sains dan teknologi, membawa Rifqi untuk mengambil jurusan Pendidikan Fisika pada saat menempuh jenjang sarjana di UIN Syarif Hidayatullah.
Setelah lulus, minatnya dalam bidang saintek justru semakin besar sehingga dirinya melanjutkan pendidikan magister di UI dan mengambil konsentrasi fisika nuklir dan partikel dengan konsentrasi riset lebih ke arah astrofisika (studi tentang bintang neuron di alam semesta).
Rifqi yang memiliki latar belakang keagamaan sekaligus fisika yang kuat, membawanya berpendapat bahwa Fisika tak hanya sekedar ilmu dengan sejuta rumus.
Fisika adalah jalan hidup untuk lebih mengenal Tuhan. Jalan itulah yang membawa Rifqi berikhtiar melalui sebuah buku yang ia tulis, Tuhan dalam Rumus-Rumus Fisika. Buku itu diterbitkan oleh penerbit Ellunar Publisher pada tahun 2020 lalu.
Baca juga: Temukan Satu Buku untuk Suka Membaca
Ada 22 bagian isi dari buku karya Rifqi. Rifqi mengemas buku Tuhan dalam Rumus-Rumus Fisika dengan cerita yang cukup asyik sehingga tidak terasa seperti buku teori fisika. Bahkan menceritakan kesehariannya dimulai dari Rifqi kecil yang sudah tertarik dengan dunia sains.
Di dalam buku ini pun tidak dipaparkan mengenai perumusan sehingga tidak terkesan bak buku fisika. Namun, kesan teoretis di dalamnya tetap kental sehingga mampu menjelaskan berbagai aspek fisika yang ada di dalamnya.
Tak hanya berkutat pada cerita, Rifqi juga menghubungkan teori fisika yang dipaparkan dengan integrasi Islam sehingga dapat menjadi buku rujukan bagi para fisikawan muda muslim yang turut belajar fisika juga ilmu agama.
Misalnya dalam bab Welcome To Physics, Rifqi menyelipkan sub bagian Mempelajari Fisika akan Jauh Lebih Asyik Jika Dibarengi dengan Mempelajari Al Quran.
Baca juga: Menangkal Reduksi Moral Era Globalisasi
Hal ini mencerminkan ceritanya bersama ilmu Fisika yang tak dapat dipisahkan dengan proses yang juga Rifqi lakukan dalam belajar al Quran.
Ceritanya yang lugas dan santai dengan sudut pandang orang pertama sebagai pencerita membuatnya seakan tidak sedang menjelaskan teori fisika. Namun, hal ini menjadi aspek menarik yang membawa pembaca menikmati buku Tuhan dalam Rumus-Rumus Fisika.
Jika anda pernah membaca buku A Brief History of Time karya Stephen Hawking, anda akan mendapatkan feel yang mirip pada buku karya Rifqi namun dengan estetika Islami yang begitu kental.
Selanjutnya jika meninjau bab Makhluk Misterius Itu Bernama Waktu, anda dapat menemukan sub bab mengenai penjelasan dari gravitasi yang membuat ruang dan waktu melengkung.
Baca juga: Sekolah Alam Berbasis Kelas Sebagai Solusi Menurunkan Stress Akademik
Kemudian di sub selanjutnya, anda dapat menemukan penjelasan waktu yang terdapat di dalam al Quran. Rifqi menjelaskan dengan begitu detail sehingga teori yang dijelaskan dan keterkaitannya dengan al Quran tersampaikan dengan baik.
Tak lupa dalam banyak bagian yang disuguhkan, Rifqi mengajak pembaca untuk ikut memikirkan ciptaan Tuhan. Misalnya dalam bab terakhir Jejak Tuhan di Sekitar Kita, Rifqi menawarkan kepada pembaca untuk merenungkan aktivitas sehari-hari, memperhatikan pepohonan, dan burung-burung.
Kemudian Rifqi menutup buku itu dengan kesimpulan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan tak lain semuanya sangat berkaitan dengan Allah – Zat Maha Pencipta.
Jika anda ingin memiliki buku tersebut, anda bisa mendapatkannya melalui website penerbitnya yaitu Ellunar Publisher. Selamat membaca.[s]